MAKALAH BEHAVIORAL
MAKALAH BEHAVIORAL
KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi. Atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan alam, pembawa kebenaran penumpas
kemunkaran yakni Nabi Muhammad saw. Amiin
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen mata kuliah Semantik,
Dosen ; Drs. Karman, M.Ag dan Asep Supianudin, M.Ag.
Kami
sangat menyadari bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
kepada dosen bersangkutan dan rekan-rekan untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, serta mengkaji ulang
sumber-sumber yang telah menunjang.
Bandung, November 2012
Kelompok
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB
I - PENDAHULUAN
Latar belakang...................................................................................................................3
Rumusan masalah..............................................................................................................3
Tujuan................................................................................................................................3
BAB II - PEMBAHASAN
Pendekatan
Behavioral......................................................................................................4
Hubungannya
dengan Psikologi........................................................................................5
BAB
II - PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Bahasa
adalah sesuatu yang sangat vital bagi eksistensi umat manusia. Keurgenan bahasa ini menurut sebagian
ilmuan melebihi keurgenan eksistensi
akal pada diri setiap manusia. Memang benar, mereka berasumsi bahwa tanpa
bahasa manusia tidak akan mampu merefleksikan idenya walau sebetapa cemerlang
pun idenya dan secerdeas apapun manusia itu, juga tanpanya mereka tidak akan
mampu berinteraksi satu sama lain yang kemudian berujung pada kebinasaan.
Akan
tetapi pada realitasnya, betapapun manusia sudah berinteraksi satu sama lain dengan
perantara bahasa itu, terkadang terdapat juga kesalahpahaman diantara mereka
dalam memahami bahasa. Apakah itu faktor luar atau dalam bahasa sendiri. Salah
satu kasusnya adalah ketika penutur yang berbeda menggunakan bahasa yang sama
apakah maknanya sama pula ? apakah sama ketika kata salin diucapkan oleh seorang perawat dengan diucapkan seorang ibu
kepada anaknya ?
Pendekatan
behavioral adalah salah satu cabang dari kajian semantik yang diantaranya
membahas makna kata yang diantaranya dilihat dari sisi si penuturnya. Selain
itu pula pendekatan ini pula mempunyai hubungan erat dengan kajian psikologi
sebagaimana akan kami paparkan.
B.
Rumusan masalah :
- Apa itu pendekatan behavioral ?
- Bagaimana memahami suatu makna
dengan melalui pendekatan behavioral ?
- Bagaimana hubungan antara
pendekatan behavioral dengan psikologi ?
C. Tujuan
-
Untuk dapat memahami pengkajian makna dengan pendekatan behavioral.
-
Untuk dapat memahami hubungan antara pedekatan behavioral dengan psikologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan
Behavioral
Behavioral
secara etimologi adalah kelakuan, lingkungan atau sifat. Sedangkan menurut
terminologi adalah suatu pendekatan untuk memaknai suatu kata dilihat dari situasi
dan kondisinya. Dalam artian suatu kata yang sama ketika digunakan pada situasi
dan kondisi yang berbeda maka maknanya pun akan berbeda pula. Sebagai contoh
kata masuk itu maknanya akan berbeda
ketika diucapkan dalam ranah olah raga bulu tangkis dengan sepak bola. Kata masuk pada bulu tangkis artinya jatuh di
dalam garis lapangan sedangkan pada sepak bola artinya keluar garis lapangan.
Jadi, jelas satu kata yang sama ketika diucapkan pada situasi yang berbeda,
maka berbeda pula maknanya.
Selain itu, ada juga yang mengatakan
bahwa pendekatan behavioral ini ialah memahami makna suatu kata itu juga harus
ditinjau dari mana dan siapa penuturnya. Sebagai contoh, kata salin yang diucapkan oleh seorang
perawat berbeda dengan yang diucapkan seorang ibu kepada anaknya. Kata salin yang diucapkan seorang perawat
bermakna melahirkan, sedangkan kata salin
yang diucapkan seorang ibu kepada anaknya ketika berkata “nak kamu sudah
bersalin blum?”, maknanya adalah mengganti pakaian. Jadi, benar pula ketika
suatu kata yang sama dituturkan dari penutur yang berbeda, maka berbeda pula
maknanya.
B. Hubungannya
dengan Psikologi
Pendekatan behavioral ternyata mempunyai hubungan
erat dengan psikologi. Keduanya dapat bekerja sama dalam memaknai bahasa. Psikologi
yang mengkaji kejiwaan ini diam-diam mempunyai peran yang tak kalah pentingnya
dalam hal memaknai bahasa. Sebagai contoh, ketika hendak mencari tahu tentang
kepribadian seseorang, kita tidak perlu terjun dan hidup dengan kesehariannya,
akan tetapi cukup kita perhatikan bahasa yang dituturkannya. Kita ambil contoh
ketika bahasa yang dituturkannya bahasa “kasar” mungkin kita dapat mengambil
kesimpulan sementara bahwa ia bukan orang baik-baik, begitu pula ketika bahasa
yang dituturkannya bahasa yang tepelajar mungkin kita dapat mengambil
kesimpulan sementara bahwa ia orang yang terpelajar. Dengan kata lain, ketika
menggabungkan keduanya, kita dapat memahami kepribadian seseorang dengan sangat
praktis tanpa harus menelitinya lebih dalam. Kemudian kita ambil contoh
berikutnya, yaitu ketika seseorang sedang berjalan dengan temannya kemudian di
tengah perjalanan ia berkata kepada temannya “duh lapar” dengan mimik wajah
tersenyum, ini akan berbeda maknanya ketika diucapkan dengan mimik wajah
seperti halnya orang yang merasakan sakit. Ketika kata “lapar” diucapkan dengan
mimik wajah tersenyum, mungkin kita dapat memaknainya bahwa ia bermaksud untuk
mentraktir temannya. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan ketika diucapkan
dengan mimik wajah cemberut, yang mungkin kita dapat mengartikannya dengan
sebaliknya bahwa ia minta ditraktir makan.
Inilah
salah satu gambaran hubungan antara pendekatan behavioral dengan psikologi, yang
mungkin keduanya pun disisilain mempunyai suatu hal yang tidak dapat
dihubungkan sama sekali.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Behavioral
secara etimologi adalah kelakuan, lingkungan atau sifat. Sedangkan menurut
terminologi adalah suatu pendekatan untuk memaknai suatu kata dilihat dari
situasi dan kondisinya. Dalam artian suatu kata yang sama ketika digunakan pada
situasi dan kondisi yang berbeda maka maknanya pun akan berbeda pula.
Pendekatan behavioral ternyata mempunyai hubungan erat dengan psikologi.
Keduanya dapat bekerja sama dalam memaknai bahasa. Psikologi yang mengkaji
kejiwaan ini diam-diam mempunyai peran yang tak kalah pentingnya dalam hal
memaknai bahasa. Sebagai contoh, ketika hendak mencari tahu tentang kepribadian
seseorang, kita tidak perlu terjun dan hidup dengan kesehariannya, akan tetapi
cukup kita perhatikan bahasa yang dituturkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, 2008, Semantik,
Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Mukhtar Umar, Ahmad, 1992, Ilmu
ad-Dilaalah, Kairo : ‘Aalimulkutub.
Post a Comment